Ketahui cara menanam jahe di rumah yang benar agar hasil panen yang lebih maksimal. Jahe merupakan salah satu tanaman empon-empon yang sudah banyak dikenal dan dimanfaatkan manusia sejak zaman dahulu. Jahe banyak digunakan baik untuk bahan campuran ketika memasak, maupun untuk bahan dasar pembuatan obat dan jamu tradisional. Selain itu, seperti hal nya minuman kopi maupun teh, jahe juga sering disajikan untuk menemani kegiatan nongkrong dan bersantai. Hal ini sangat cocok misalnya ketika masuk musim dingin atau penghujan, sensasi hangat dan pedas yang dimiliki oleh tanaman jahe dapat menghangatkan badan dan membuat tubuh menjadi lebih rileks.
Di wilayah Indonesia itu sendiri, ada 3 jenis jahe yang banyak dikonsumsi dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Ketiga jenis jahe tersebut yaitu diantaranya jahe gajah, jahe emprit, serta jahe merah. Mulai dari zaman nenek moyang dan di berbagai belahan negara ternyata sudah banyak yang memelihara jahe lho. Menurut sejarah, tanaman jahe ditemukan pertama kali berasal dari wilayah Asia Selatan atau tepatnya di negara India. Namun menurut pendapat lain, tanaman dengan nama ilmiah zingiber officinale ini juga ditemukan pertama kali di dataran China.
Seiring berjalannya waktu, tanaman jahe telah tersebar di hampir seluruh penjuru dunia, termasuk di negara Indonesia. Kemudahan dalam proses budidaya merupakan salah satu alasan mengapa tanaman herbal ini mampu menyebar di pelosok negara dengan cepat. Namun walaupun proses budidaya jahe cenderung mudah, tetap saja ada trik khusus yang harus diperhatikan agar hasil panennya melimpah serta memiliki kualitas bagus. Berikut adalah beberapa tahap dalam proses budidaya jahe secara umum :
Cara menanam jahe dengan menggunakan media tanam berupa lahan terbuka
Untuk jenis media tanam yang pertama ini biasanya digunakan apabila tujuan pembudidayaan jahe tersebut dalam jumlah yang cukup banyak. Namun bukan berarti apabila ingin menanam tumbuhan jahe yang sedikit tidak boleh menggunakan lahan terbuka ya. Berikut adalah cara menanam jahe dan beberapa hal yang harus diperhatikan apabila ingin memulai proses budidaya jahe dengan menggunakan media tanam lahan terbuka :
Pemilihan lahan
Hal utama yang harus dipersiapkan dalam cara menanam jahe yang benar adalah pemilihan lahan. Nutrisi dan kondisi lahan akan menentukan pertumbuhan jahe yang optimal. Beberapa kondisi lahan yang baik untuk digunakan dalam budidaya jahe yaitu tanah yang kaya akan humus, tidak mengandung banyak kerikil, serta usahakan tanah yang memiliki sirkulasi udara cukup lancar. Hal ini akan mendorong masuknya oksigen lebih mudah.
Persiapan lahan
Setelah lahan dipilih, maka tahap selanjutnya pada cara menanam jahe adalah melakukan serangkaian persiapan lahan meliputi pembasmian gulma dan penyakit lain serta pemberian pupuk dan beberapa bahan lain untuk mendukung pertumbuhan jahe. Langkah pertama adalah lakukan pembajakan serta selanjutnya taruhlah pupuk yang telah dicampur dengan jerami di lahan yang telah dibajak tersebut. Diamkan kurang lebih hingga 7 hari.
Persiapan dan penyemaian bibit
Untuk mendapatkan hasil panen jahe yang baik, maka pastinya bibit yang digunakan juga harus unggul serta berkualitas. Biasanya kriteria bibit yang memiliki kualitas unggul yaitu apabila diambil dari tanaman jahe yang sudah berumur 8 hingga 10 bulan. Pastikan bibit yang akan digunakan bebas dari penyakit maupun hama serta memiliki kondisi fisik yang sehat. Apabila bibit telah disiapkan maka langkah selanjutnya dalam cara menanam jahe adalah melakukan penyemaian bibit selama kurang lebih satu setengah bulan.
Langkah untuk melakukan penyemaian yaitu pastikan bibit jahe dalam kondisi cukup kering. Simpanlah rimpang kurang lebih satu setengah bulan. Lalu potong menjadi 3 hingga 5 mata tunas untuk setiap rimpang. Selanjutnya kembali keringkan dengan cara dijemur. Proses penjemuran dilakukan sepertiga hari.
Untuk menghilangkan bakteri dan penyakit rendamlah mata tunas dengan bakterisida dan antibiotic, lalu kemudian jemur lagi. Media untuk proses penyemaian menggunakan kayu diisi dengan sekam padi. Opsi selain sekam padi, anda dapat menggunakan abu gosok lho. Setelah media penyemaian siap, tempatkan bibit ke dalamnya dan ulangi dengan penumpukan sekam.
Usahakan menjauhkan bibit dari kondisi cuaca ekstrem seperti hujan ataupun panas. Lalu tunggulah hingga muncul tunas.
Proses penanaman
Tunas yang telah didapatkan dari proses penyemaian tidak semuanya harus digunakan lho. Cukup pilih tunas yang memiliki kualitas baik agar nanti hasil panen nya juga baik. Siapkan parit yang terletak di atas bedengan. Lalu masukkan bibit pada parit tersebut dengan kondisi mata tunas ke atas. Lalu selanjutnya tambahkan lagi dengan tanah hingga bibit tertutup sempurna.
Cara menanam jahe menggunakan polybag
Dari serangkaian cara menanam jahe di lahan terbuka sebenarnya tidak berbeda jauh apabila jahe ditanam di polybag. Perbedaannya hanya terletak pada persiapan media tanam bibit hasil persemaian yaitu pada polybag. Gunakan polybag dengan ukuran 40 x 50 cm. buatlah lubang kecil di bawah polybag, hal ini bertujuan agar apabila dilakukan proses penyiraman, air tidak menggenang di polybag.
Beberapa komposisi bahan yang dimasukkan di dalam polybag yaitu berupa tanah yang subur, pasir dengan tekstur halus, pupuk kompos, hingga pupuk kandang. Keempat bahan tersebut dimasukkan ke dalam polybag dengan komposisi 2 : 2 : 2 : 1.
Selanjutnya aduklah keempat bahan tersebut dan pastikan agar tercampur secara merata ya. Selanjutnya biarkan kurang lebih hingga 2 minggu lalu tunas dari hasil penyemaian dapat anda tanam pada polybag tersebut. Untuk setiap media tanam polybag, gunakan 3 hingga 5 benih ya. Anda dapat menambahkan jerami maupun sekam padi setelah tunas tertutupi dengan tanah secara sempurna.
Itulah cara menanam jahe yang bisa anda lakukan di rumah.