HomeTips SehatPendarahan Saat Hamil Muda? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Pendarahan Saat Hamil Muda? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Pendarahan saat hamil muda merupakan hal yang sering terjadi dan juga menjadi keluhan bagi ibu-ibu hamil. Pendarahan saat hamil muda biasanya muncul bercak darah dengan warna coklat, merah, atau merah muda. Ketika pendarahan terjadi, beberapa ibu hamil akan merasa khawatir jika flek darah yang keluar merupakan tanda keguguran. Dan faktanya muncul flek tidak selalu karena itu tanda keguguran.

Cek juga info tentang : Ibu hamil minum kopi? Boleh atau berbahaya? 

Pendarahan saat hamil muda bukanlah hal yang serius. Namun, dalam beberapa kondisi pendarahan yang terjadi merupakan gejala terjadinya komplikasi pada kehamilan. Pendarahan saat hamil muda yang umumnya terjadi bisa berlangsung hingga beberapa minggu tergantung dari penyebab mengapa pendarahan bisa terjadi. Data membuktikan bahwa sekitar 25 persen dari ibu hamil mengalami pendarahan selama 12 minggu trimester pertama ketika dalam masa kehamilan. Namun, bukan berarti hal ini menjadi tanda dari sebuah keguguran.

Flek sangat berbeda dengan pendarahan berat. Pada saat mengalami flek mungkin hanya membutuhkan pantyliner. Jika flek pada saat hamil muda terjadi dan tidak memiliki gejala apapun, flek bisa dibiarkan dan tunggu hinga berhenti. Jika flek yang dialami diikuti dengan adanya kram perut yang luar biasa, keputihan abnormal, merasa sakit, demam, hal ini sangat disarankan untuk mendapatkan bantuan medis. Pada saat hamil kemudian mengeluarkan flek/ pendarahan saat hamil muda bukanlah hal yang bisa diprediksi. Namun, hal ini dapa diminimalisirkan agar pendarahan tidak terjadi.

Adapun penyebab pendarahan saat hamil muda, yaitu sebagai berikut:

Pendarahan implantasi

Penyebab pendarahan saat hamil muda yang pertama yaitu terjadinya pendarahan implantasi. Pendarahan terjadi setelah adanya pembuahan dan terjadi 6-12 hari. Hal ini menandai bahwa embrio sudah berada di dinding rahim. Biasanya pendarahan yang terjadi hanya sedikit dengan berwarna merah muda terang ataupun coklat tua. Pendarahan sendiri akan berlangsung selang beberapa jam hingga mampu mencapai 3 hari, dan akan berhenti dengan sendirinya. 

Kehamilan ektopik

Penyebab pendarahan saat hamil muda yang kedua yaitu kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik merupakan suatu kondisi kehamilan yang mana kehamilanterjadi di luar rahim atau kandungan. Hal ini menyebabkan pendarahan saat hamil muda terus tumbuh. Kehamilan ini mampu menyebabkan pendarahan yang membahayakan jiwa ataupun infeksi berbahaya jika kehamilan yang dialami itu pecah.

Iritasi serviks atau pada leher rahim

Penyebab pendarahan saat hamil muda yang ketiga yaitu adanya iritasi serviks atau pada leher rahim. Mulut rahim sangat rentan dengan iritasi sehingga menyebabkan pendarahan rentan terjadi. Pendarahan yang terjadi biasaya merupakan pendaraha yang ringan, dengan warna pendarahan merah hingga coklat. Biasanya pendarahan akan berhenti dengan sendirinya selang beberapa jam. Cedera pada serviks bisa dibilang jarang terjadi, namun dapat menyebabkan pendarahan yang hebat. Ada kondisi diamana pengidapnya mengalami infeksi hingga komplikasi sehingga harus mendapatkan perawatan medis.

Perubahan hormone dan serviks

Penyebab pendarahan saat hamil muda yang selanjutnya yaitu terjadinya perubahan hormon dan serviks akibat dari kehamilan. Perubahan yang terjadi mampu menyebabkan pendarahan saat hamil muda, dan hal ini biasanya tidak berefek pada kehamilan dan kecil kemungkinan untuk terjadinya keguguran. Maka dari itu, penting untuk selalu melakukan pemeriksaan kehamilan.

Hamil anggur

Penyebab pendarahan saat hamil muda yang berikutnya yaitu mengalami hamil anggur. Hamil anggur yaitu suatu kelainan yang jarang terjadi pada kehamilan, kondisi ini terjadi pada saat sel telur yang telah dibuahi, tetapi plasenta tidak mampu berkembang dengan normal sehingga terbentuklah sesuatu yang menyerupai anggur dan ini disebut dengan kista . Kondisi ini jug aditandai dengan hormon hGC yang tinggi, dan denyut jjantung janin tidak ada.

Keguguran

Penyebab pendarahan saat hamil muda yang keenam yaitu keguguran. Keguguran sering kali terjadi pada masa kehamilan berumur 20 minggu pertama. Pendarahan saat hamil muda yang disebabkan oleh keguguran memiliki ciri keluarnya darah berwarna coklat ataupun merah terang, yang disertai gejala seperti, dari vagina kelluar gumpalan, kram perut yang luar biasa, sakit punggung, menurunnya gejala-gejala kehamilan, jika hal-hal tersebut terjadi periksalah kondisi kehamillan ke dokter karena ditakutkan jika anda mengalami keguguran.

Polip serviks

Penyebab pendarahan saat hamil muda yang ketujuh yaitu polip serviks. Polip serviks merupakan gangguan yang terjadi pada 2-5% wanita. Hal ini ditandai dengan massa leher rahim mengalami peningkatan. Polip serviks tidak mampu menjadi sebab kanker, namun jika meradang menyebabkan pendarahan dengan warna darah merah cerah.

Pendarahan subchorionic

Sebab lain pendarahan saat hamil muda yaitu terjadinya pendarahan subchorionic. Pendarahan ini dikenal dengan sebutan lain yaitu hematoma. Hematoma merupakan sebuah pendarahan saat hamil muda yang terjadi pada saat plasenta sedikit terlepas dari dinding rahim. Sehingga terbentuk kantung antar celah, kondisi ini menyebabkan pendarahan ringan maupun berat, kram, dan nyeri perut bagian bawah.

Terjadi infeksi

Penyebab pendarahan saat hamil muda yang lainnya yaitu terjadinya infeksi. Infeksi yang terjadi pada leher rahim juga mampu menyebabkan pendarahan saat hamil muda, hal ini biasa terjadii pada trimester pertama.

Dari penjelasan diatas, begitu banyak penyebab pendarahan saat hamil muda. Ada penyebab yang biasa dan umum terjadi ada juga yang jarang terjadi dan mampu memberikan efek yang tidak baik bagi tubuh. 

Berikut penjelasan mengenai cara mengatasi pendarahan saat hamil muda:

  1. Melakukan pemeriksaan prenatal dengan rutin.
  2. Makan makanan bergizi dan bernutrisi.
  3. Mengonsumsi vitamin prenatal.
  4. Tidak merokok.
  5. Tidak mengonsumsi alkohol dan kafein.
  6.  Mengontrol berat badan agar tidak naik dan tidak turun berlebihan.
  7. Tidak bergadang dan memiliki istirahat yang cukup.
  8. Rutin melakukan olahraga dengan durasi minimal 30 menit. Namun, untuk olahraga rutin sebelum melakukannya lakukan konsultasi kepada dokter terlebih dahulu.
  9. Mengonsumsi banyak air putih agar tidak mengalami dehidrasi.

Pada saat mengalami pendarahan disarankan untuk menggunakan pembalut dan sangat tidak disarankan menggunakan tampon dan apapun itu yang dimasukkan ke area vagina. Semua hal yang terjadi pada masa kehamilan ada baiknya dikonsultasikan kepada dokter. Diagnosis dari dokter akan memberikan penanganan yang paling pas dan paling efisien.  

Must Read

Related News

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here