Pakan hidup alami yang paling populer dan sering digunakan dalam usaha pembenihan / budidaya ikan dan udang oleh para petani adalah artemia. Artemia sangat banyak sekali dipakai sebagai pakan untuk burayak (benih ikan) baik itu ikan hias maupun ikan konsumsi air tawar, karena artemia memiliki kandungan nutrisi yang sangat tinggi dan bermanfaat untuk proses perkembangan budidaya . Sehingga tidak jarang petani juga ikut membudidayakan artemia dan membuat artemia menjadi punya nilai ekomoni dan potensi usaha yang cukup baik dan menjanjikan
Potensi dan peluang usaha yang besar dalam budidaya artemia sebagai pakan ikan/udang alami dalam budidaya ikan /udang membuat banyak orang yang ingin belajar dan ingin mengetahui cara ternak dan cara membuat artemia mulai dari pemilihan bibit, tahap budidaya, cara menetaskan telur artemia, hingga pengembangan bayi artemia yang optimal
Cara untuk menetaskan artemia mempunyai caranya tersendiri sehingga mendapatkan hasil yang optimal, jika proses penetasannya baik maka jumlah yang dihasilkannya pun akan lebih banyak. Artemia termasuk dalam salah satu jenis zooplankton dan hidup di perairan asin. Artemia bisa kita temukan di pasaran dan biasanya dijual di pasaran dalam bentuk telur kristal beberapa contoh brand artemia yang bisa anda temukan di pasaran diantaranya SERA artemia mix dan supreme plus. Cara untuk menetaskan telurnya artemia menjadi salah satu faktor penting agar mendapatkan jumlah bayi artemia yang sempurna.
Cek juga : Jenis ikan air payau yang layak anda budidayakan
Berikut cara menetaskan artemia
Cara Menyimpan Naupli Artemia
Tahapan yang pertama cara menetaskan artemia yaitu perlu mempehatikan cara penyimpanan naupli artemia / bibit artemia, pastikan kita menggunakan telur artemia yang sehat dan simpan di dalam wadah yang tertutup rapat, tidak lembab, dan juga simpan di tempat yang bersuhu dingin yaitu sekitar dibawah 10 derajat celcius. Jika dalam jangka pendek pendinginan idealnya disimpan dalam waktu 3 sampai 4 minggu, tetapi jika dalam jangka panjang bisa di simpan dibawah tekanan titik beku 0 derajat celcius.
Setelah membeli telur-telur artemia tersebut dianjurkan untuk membaginya kedalam jumlah yang akan dikonsumsi untuk jangka panjang dan juga jangka pendek. Tetapi jika telur-telur tersebut akan digunakan dalam jangka waktu 3 hingga 4 minggu kedepan maka simpan dalam wadah tertutup rapat di dalam lemari es. Kemudian sisanya bisa disimpan dalam freezer. Proses pembekuan tersebut dapat menurunkan aktivitas metabolism dan juga menunda penetasan telur. Saat akan menetaskan artemia tersebut keluarkan telur dari freezer satu hari sebelum menggunakannya.
Panduan dalam Proses Penetasan Artemia
Tahapan yang selanjutnya cara menetaskan artemia yaitu mengikuti panduannya, dianjurkan untuk mengikuti panduan untuk mendapatkan hasil terbaik. Berikut panduan yang dapat dilakukan:
- Gunakan garam dengan takaran kurang lebih 1 sendok makan hingga 2/3 sendok makan garam per liter air, pastikan jenis garam yang digunakan adalah garam air laut / garam kasar / garam ikannya. Kadar garam yang tepat membantu menghasilkan bayi artemia yang optimal.
- Kemudian pH yang tepat dalam proses penetasan artemia sendiri yaitu pH 8,0 atau lebih tinggi dari itu. Namun, jika pH airnya dibawah 7, Epson garam atau magnesium sulfat bisa kita tambahkan per liter larutan yaitu dengan takaran sekitar ½ sendok teh
- Hal yang perlu diperhatikan lainnya adalah suhu, suhu air optimum untuk penetasan artemia tersebut dalam waktu 24 jam yaitu kisaran 26 hingga 28 derajat celcius. Menurunkan suhu akan mengakibatkan waktu penetasan terlur-telur tersebut menjadi lebih lama, dan usahakan jangan sampai suhu melebihi 30 derajat celcius.
- Cahaya yang dibutuhkan berguna untuk memicu mekanisme penetasan di dalam embrio selama beberapa jam pertama inkubasi. Mempertahankan sumber cahaya selama proses inkubasi penting dilakukan karena dapat menghasilkan penetasan yang lebih maksimal dan juga untuk mengontrol suhu.
- Yang selanjutnya yaitu aerasi konstan, aerasi konstan yang dibutuhkan untuk menjaga artemia tersebut tetap hidup dan juga memberikan oksigen untuk artemia tersebut menetas, anda bisa menggunakan pompa udara untuk mendapatkan aerasi yang optimal
- Kemudian kadar penebaran kurang lebih 1 gram atau sekitar ½ sendok teh artemia per liter sangat dianjurkan. Karena penebaran yang terlalu banyak dapat menyebabkan presentase menetes yang lebih rendah
- Selanjutnya yang perlu diperhatikan yaitu wadah penetasan telur artemia, usahakan tidak menggunakan wadah dengan bagian bawah yang datar, tetapi gunakan wadah yang kerucut atau mebentuk “V” sangat dianjurkan karena untuk menjaga tekanan yang tepat guna menghasilkan penetasan yang baik. Dan pastikan kita sudah mencuci wadah yang akan digunakan tersebut dan jangan mencucinya menggunakan sabun karena akan meninggalkan zat sisa yang akan menimbulkan busa selama proses penetasan berlangsung dan akan mengakibatkan telur naik ke permukaan.
- Untuk wadah anda bisa menggunakan botol air mineral bekas yang sudah dicuci, anda bisa potong bagian bawah botol dan ikat dengan tali, lubangi tutup botol untuk mengalirkan saluran udaranya. Posisikan tutup botol ada dibawahnya
- Kemudian masa inkubasi, waktu inkubasi optimum adalah 24 jam. Telur artemia yang disimpan dalam waktu 2 hingga 3 bulan biasanya memerlukan waktu inkubasi tambahan sekitar 30 jam hingga 36 jam lamanya. Akan tetapi pada umumnya telur-telur tersebut akan menetas dalam waktu kurang lebih 18 jam.
Prosedur dalam Menetaskan Artemia
Cara untuk menetaskan artemia yang terakhir yaitu prosedur penetasannya. Dalam budidaya artemia, tahapan ini tidak kalah penting dilakukan guna menghasilkan artemia yang baik. Inilah cara menetaskan artemia agar menetas dengan optimal
- Simpan wadah kerucut yang telah disediakan sebelumnya di tempat yang kokoh dan dengan cahaya remang. Dainjurkan untuk menggunakan wadah semi transparan guna untuk memudahkan proses panen
- Setelah disimpan di tempat yang kokoh, masukan air sesuai kebutuhan ke dalam wadah kerucut tersebut dan tempatkan pada suhu penetasan optimum yaitu 28 derajat celcius
- Setelah itu masukkan artemia tersebut dengan takaran yaitu 1 gram per liternya
- Pakai aerasi yang memadai guna membantu menjaga tekanan dalam wadah tersebut, anda bisa menggunakan pompa udara untuk memaksimalkan aerasi
- Artemia biasanya akan menetas dalam kisaran 18 hingga 36 jam, dan tergantung pada suhu airnya.
Kemudian setelah mengikuti langkah-langkah berikut, cara menetaskan artemia selanjutnya yaitu matikan aerasi kemudian tunggu beberapa menit (lebih kurang 20 menit) supaya cangkang telur dan anakan artemia dapat terpisahkan. Nantinya cangkang telur akan mengapung ke permukaan, artemia tersebut akan mengendap ke bawah kerucut dan bergerak ke arah sumber cahaya. Setelah dipisahkan artemia tersebut dapat disedot dari bawah menggunakan selang udara untuk dikeluarkan. Suhu inkubasi yang hangat dan juga metabolism dari tempat pentasan menciptakan kondisi ideal berkembangnya bakteri. Proses selanjutnya, cuci anakan artemia tersebut dengan jaring halus atau saringan dan pastikan menggunakan air bersih, akan lebih baik menggunakan air mineral. Usahakan wadah dan peralatan bersihkan secara rutin.
CEK JUGA : Cara Budidaya Cacing Sutra
Berikut cara menetaskan artemia, dengan mengikuti cara penetasannya dengan benar menghasilkan anakan artemia yang baik pula. Selain Artemia, beberapa pakan alami alternatif ang baik untuk budidaya ikan / udang anda, terutama untuk pakan burayak ada juga cacing sutra dan kutu air.