Siapa yang tidak kenal dengan buah kelengkeng? Buah yang satu ini merupakan salah satu jenis buah yang banyak digemari orang-orang. Selain karena rasanya yang sangat manis dan enak, kelengkeng juga memiliki banyak kandungan vitamin yang tentunya baik untuk tubuh diantaranya ada protein, karbohidrat, serat, kalsium, vitamin C, vitamin B1, dan masih banyak lagi. Cara budidaya tanaman lengkeng ini diketahui ada 2 cara, yaitu dengan dengan cara generative (dari biji) dan vegetatif (cangkok). Kali ini kita akan membahas budidaya tanaman kelangkeng menggunakan metode vegeratif yaitu cara mencangkok pohon kelengkeng
Cek juga : 8 cara menanam anggur dari biji
Kelebihan dan kekurangan budidaya dengan cara mencangkok kelengkeng
Kelebihan dari cara mencangkok ini yaitu diantaranya sifat diturunkan sama dengan induknya maka dari itu kita harus pintar memilih indukan yang baik, tanaman lebih cepat berbuah, tingkat keberhasilan perbanyaknya tinggi, kemudian ukuran pohon dapat diatur sesuai dengan yang kita inginkan, dan lainnya.
Disamping itu juga teknik mencangkok ini memiliki kekurangan yaitu, sistem perakaran yang kurang kuat yang disebabkan akarnya serabut sehingga tidak memiliki akar tunggang. Berikut cara mencangkok pohon kelengkeng, yaitu sebagai berikut:
Cara Mencangkok Pohon Kelengkeng agar cepat berbuah
Menyiapkan Alat dan Bahan
Sebelum memulai mencangkok, alangkah baiknya hal pertama yang harus disiapkan dalam proses cara mencangkok tanaman kelengkeng yaitu menyiapkan alat dan bahan, pastikan alat dan bahan sudah disiapkan sebelumnya. Alat dan bahan yang digunakan untuk mencangkok pohon kelengkeng ini yaitu:
- Tanah humus, pastikan tanah subur dan gembur
- Pupuk kompos atau bisa juga pupuk kandang yang difermentasikan
- Arang sekam, arang ini digunakan untuk membantu meningkatkan daya serap air agar media tidak mudah kering
- Cocopeat kasar atau cocofiber, digunakan untuk menambah daya serap air agar media tidak mudah kering. Karena dalam proses pencangkokan ini tidak diberi air atau tidak disiram kecuali jika tidak turun hujan dalam kurun waktu yang cukup lama.
- Plastik bening, plastic bening transparan ini digunakan untuk membungkus media, yang bertujuan supaya akar bisa dipantau dari luar.
- Tali pengikat, bisa juga menggunakan tali raffia atau jenis tali lainnya.
Media Tanam / Media Cangkok
Langkah selanjutnya, yaitu menyiapkan media tanam yang akan digunakan. Media tanam / media cangkok ini bisa menggunakan pupuk, campuran tanah, arang sekam, cocopeat, kemudian campurkan bahan tersebut hingga merata. Sambil mencampurkan bahan-bahan tersebut, siramlah namun jangan terlalu banyak atau jangan sampai becek. Jika sudah selesai, cek media dengan cara digenggam jika media tidak berhamburan maka media sudah siap digunakan untuk proses pencangkokan.
Pemilihan Batang
Tidak hanya menyiapkan bahan dan media, pemilihan batang juga perlu diperhatikan dalam proses cara cangkok kelengkeng agar tumbuh dengan baik, karena pemilihan batang yang baik akan menghasilkan bibit hasil cangkok yang baik pula. Pastikan pilih batang yang akan dicangkok nantinya dari tanaman induk. Karena salah satu syarat batang yang akan dicangkok, yakni harus dari tanaman induk yang produktif, terbebas dari serangan hama yang mengganggu dan penyakit lainnya, dan juga berumur sekitar 2 tahun lebih.
Proses Pencangkokan
Tahap selanjutnya yaitu tahapan atau proses pencangkokannya. Jika ingin mendapatkan hasil yang baik, maka perlu adanya proses yang baik pula. Proses yang bisa dilakukan dalam pencangkokan pohon kelengkeng, yaitu:
- Pilih kemudian kerat batang secara melingkar dan pastikan menggunakan pisau yang tajam dan tidak berkarat dengan dua keratin dengan jarak 6 hingga 7 cm, lalu kupas kulitnya dan kerok cambiumnya sampai bersih, kemudian tunggu sampai kering. Hal tersebut dilakukan karena jika cambium tidak bersih dan kering maka pencangkokan akan gagal karena cambium akan tumbuh menjadi kulit. Jika pohon yang akan dicangkok merupakan pohon bergetah seperti pohon manga, maka dianjurkan setelah dikerat dan dikupas diamkan selama kurang lebih 3 sampai 4 hari sampai getahnya kering, setelah getahnya kering barulah diperbolehkan kambiumnya dikerok.
- Kemudian oleskan bawang merah pada bagian keratin guna merangsang pertumbuhan akar
- Pasang media yang telah disediakan sebelumnya pada batang cangkokan. Untuk pemasangan cangkokannya ada 2 cara, cara yang pertama yaitu dengan dibungkus dahulu dengan menggunakan plastik, kemudian belah, kemudian barulah bisa diikatkan pada batang yang akan dicangkok. Sedangkan cara yang kedua yaitu, dengan mengikat bagian bawang plastic dengan posisi tepat dibawah cangkokan menggunakan tali rafia atau tali lainnya, siapkan media untuk proses pencangkokan yang telah disiapkan sebelumnya, kepalkan kemudian bungkus dengan melingkar pada batang yang akan dicangkokan, lalu tutup dengan plastic dan ikat bagian atas cangkokan tersebut.Â
- Buat lubang kecil pada plastic cangkokan tersebut, hal ini bertujuan supaya media tidak becek saat adanya air hujan yang masuk kedalam cangkokan. Jangan lupa untuk melakukan pengecekan secara rutin, jika dirasa area cangkok kekurangan air, siram area cangkok secukupnya
- Kemudian setelah cangkokan tersebut berumur kurang lebih satu bulan, biasanya akan mulai tumbuh akarnya
- Dan setelah cangkokan pohon kelengkeng tersebut sudah memasuki usia 2,5 sampai 3 bulan atau ketika akarnya sudah tumbuh dengan bagus dan berwarka coklat, saatnya untuk turun cangkok dan kemudian bisa ditanam.Â
Tidak hanya berfokus pada proses cara mencangkok tanaman kelengkeng, akan tetapi kita juga harus tetap memperhatikan pemeliharaan pohon kelengkeng itu sendiri agar tetap menghasilkan pohon yang sehat dan juga bebas penyakit. Beberapa perawatan yang dapat dilakukan untuk merawat pohon kelengkeng, yaitu diantaranya penggemburan tanah, pemangkasan, penyiangan gulma, dan juga pemberantasan hama.
Cek juga: keuntungan menanam menggunakan metode hidroponik
Berikut cara cangkok pohon kelengkeng dengan baik, semoga bermanfaat!