Mengenal penyakit kuning pada bayi
Penyakit kuning pada bayi umum terjadi dan biasanya tidak berbahaya. Namun, jika penyakit kuning pada bayi terjadi, penting untuk memperhatikan tanda-tanda dari penyakit kuning. Jika penyakit kuning pada bayi menunjukan tanda-tanda yang normal dan biasa terjadi karena keadaan bayi, tidak ada masalah. Namun, berbeda jika tanda-tanda penyakit kuning pada bayi menunjukkan tanda yang tidak normal, maka penanganan medis perlu untuk segera dilakukan.
Cek juga info tentang : 13 makanan untuk penderita penyakit kuning
Jaundice atau lebih dikenal dengan sebutan penyakit kuning merupakan penyakit yang berefek pada perubahan warna kulit dan mata bayi menjadi kuning pada bayi yang baru lahir. Penyakit kuning pada bayi sangat umum terjadi pada bayi yang baru lahir, terlebih pada bayi prematur dan anak yang mengalami kekurangan cairan.
Gejala penyakit kuning pada bayi
Gejala penyakit kuning pada bayi biasanya muncul 2-3 hari setelah seorang bayi dilahirkan, dan bisa hilang selama 1-2 minggu dengan pengobatan ringan. Namun, pada bayi prematur kasus penyakit kuning mampu berlangsung selama 2 bulan lamanya, jika penyakit kuning berat pada bayi tidak diberi penaganan yang benar dapat menyebabkan kerusakan otak yang bisa disebut dengan kernikterus, yang mampu menyebabkan masalah hidup yang serius.
Penyakit kuning pada bayi biasanya memiliki tanda-tanda gejala yang timbul. Biasanya penyakit kuning muncul pertama kali pada daerah wajah kemudian menyebar ke daerah lainnya seperti bagian dada, perut, tubuh, lengan, dan kaki. Kondisi bayi yang mengalami penyakit kuning ditandai dengan kulit berwarna kuning atau bagian putih pada mata bayi juga menguning.
Selain kulit dan mata biasanya diikuti dengan tinja berwarna pucat, urine yang berwarna kuning pekat, dan ketika kadar bilirubin sangat tinggi, telapak tangan dan juga kaki seorang bayi akan ikut menguning. Penyakit pada bayi sangat mudah untuk memeriksanya, ketika kulit seorang bayi penderita penyakit kuning kulitnya ditekan, maka kulitnya akan berubah putih berbeda dengan bayi yang memang kulitnya berwarna kuning, ketika kulitnya ditekan warna kulit akan tetap terlihat kuning. Selain warna kuning pada tubuh yang timbul pada bayi, gejala lainnya yang timbul yaitu ketika bayi mengalami pennyakit kuning, biasanya bayi tersebut diikuti dengan tanda-tanda rewel, sulit menyusu, bayi terlihat lemas dan mengantuk terus menerus, dan demam.
Penyakit kuning pada bayi pada dasarnya memang tidak berbahaya. Namun, ada kasus dimana kadar bilirubin pada bayi penderita penyakit kuning dapat menyebabkan kerusakan otak bayi yang permanen. Ketika kadar bilirubin mencapai 25 mg dan dibiarkan tanpa pengobatan, bayi penderita penyakit kuning bisa menyebabkan tuli, kerusakan otak, dan cerebal palsy. Sebenarnya yang menyebabkan penyakit kuning pada bayi itu berbahaya karena kondisi yang dapat menyebabkan kondisi medis pada bayi menjadi lebih berbahaya.
Penyebab penyakit kuning pada bayi
Penyebab penyakit kuning pada bayi yang paling umum terjadi yaitu organ hati pada bayi yang baru lahir belum mampu menghilangkan kadar bilirubin pada darah. Selain itu, ada kondisi yang dapat menyebabkan penyakit kuning pada bayi.
Berikut beberapa penyebab lain kenapa bayi bisa terkena penyakit kuning:
- Kondisi fisiologis. Kondisi tubuh bayi yang membuat peran untuk memecah bilirubin belum bisa dilakukan dengan maksimal, karena kondisi organ bayi yang belum matang. Dan ketika organ hati sudah cukup matang maka penyakit kuning pada bayi akan mereda tanpa memberikan efek pada tubuh bayi.
- Ketidakcocokan tipe darah bayi dengan ibu juga bisa menjadi alasan timbulnya penyakit kuning. Kondisi ini biasanya disebut dengan jaundice neonatal yang mana dalam kondisi ini tubuh ibu menghasilkan antibidu sehingga menyerang sel darah janin dan menyebabkan rusaknya sel darah merah pada bayi. Bayi yang mengalami kondisi ini biasanya kemampuan hatinya sudah matang. Namun, sel darah merah yang rusak yang menjadi penyebab meningkatnya kadar bilirubin karena peningkatan kadar bilirubin berlangsung lebih cepat dibandingkan kemampuan hati bayi untuk melakukan proses pengeluarannya.
- Penyakit kuning salah satunya disebabkan oleh kalahiran bayi yang prematur. Bayi yang lahir prematur kurang siap untuk mengeluarkan bilirubin dan biasanya juga memilki masalah pada tingkat bilirubin yang lebih rendah dibandingkan bayi yang lahir cukup bulan.
- Bayi baru lahir yang kesulitan menyusu juga dapat menyebabkan penyakit kuning pada bayi. Dan memang cara terbaiknya yaitu bayi harus sering menyusu.
- Kasus selanjutnya malah disebabkan oleh air susu ibu (ASI) yang menjadi penyebab penyakit kuning pada bayi yang baru lahir. Karena pada kondisi ini, ASI mencegah hati mengeluarkan bilirubin dengan cepat keadaan ini biasanya disebut dengan breastmilk jaundice. Biasa kondisi ini terjadi setelah satu minggu kehidupan bayi. Dan dalam 3-12 minggu setelahnya kadar bilirubin pada bayi akan membaik dengan perlahan.
- Kondisi genetik yang mampu menyebabkan penyakit kuning pada bayi contohnya darah merah pada bayi itu rapuh sehingga darah merah sang bayi akan sangat mudah rusak, hal ini yang berujung pada kadar bilirubin yang tinggi.
Penyakit kuning pada bayi rata-rata mampu sembuh tanpa adanya perawatan khusus. Namun, hal tersebut tetap tergantung pada kadar bilirubin, penyebab, dan kondisi tubuh bayi.
Beberapa perawatan penyakit kuning pada bayi yang dapat dilakukan :
Menyusui bayi dengan teratur
Menyusui bayi dengan teratur, secara tidak langsung membuat bayi akan lebih sering buang air besar, sehingga usus akan bergerak dan dalam mengeluarkan feses bilirubin akan ikut keluar dari tubuh.
Menjemur bayi di pagi hari
Dengan menjemur bayi di pagi hari penyakit kuning ringan pada bayi mampu diatasi, karena, secara tidak langsung cahaya matahari mampu membantu memecah bilirubin dan membantu organ hati untuk lebih mudah bekerja untuk memprosesnya.
Perawatan fototerapi
Bayi yang memiliki kadar bilirubin yang tinggi, perlu melakukan perawatan fototerapi. Fototerapi merupakan suatu jenis cahaya khusus yang akan membantu memecah bilirubin di kulit bayi.
Transfusi darah
Ketika dengan fototerapi kadar bilirubin tetap tidak turun maka transfusi darah perlu dilakukan darah dari pendonor akan membantu kinerja darah bayi menurunkan kadar bilirubin dengan cepat.
Dari penjelasan mengenai penyakit kuning pada bayi, beserta gejala dan penyebabnya, dapat disimpulkan bahwa penyakit kuning memang merupakan hal normal yang terjadi. Namun, ada kondisi dimana ada hal yang perlu diperhatikan pada bayi ketika seorang bayi menderita penyakit kuning. Dengan mengetahui kondisi bayi penderita penyakit kuning, maka penanganan pada bayi akan sesuai dengan kondisinya.