Cara budidaya buah naga biasa dilakukan dengan cara penyemaian biji atau dengan cara stek. Budidaya buah naga dapat berkembang dikondisi tanah dan dengan ketinggian lokasi apapun. Cara budidaya buah naga akan makin bagus jika memiliki keadaan dan kondisi tanah yang bagus. Pasalnya tanaman ini sangat rakus akan unsur hara, sehingga makin subur keadaan tanah yang akan digunakan maka, semakin baik pertumbuhan buah naga ini. Cara budidaya buah naga di Indonesia pun bisa dikatakan terlalu banyak.
Cek juga info tentang : Manfaat buah naga untuk ibu hamil
Pada dasarnya cara budidaya buah naga cukup sederhana, baik di media tanam kebun ataupun dalam pot. Namun, ada saja permasalahan yang terjadi pada saat melakukan cara budidaya buah naga .Â
Berikut penjelasan mengenai cara budidaya buah naga :
Mengenal cara budidaya buah naga yang ingin ditanam.
Jenis buah naga di Indonesia ada 6 jenis putih, merah, super merah, kuning, orange, dan hitam. Jenis buah naga yang paling banyak ditanam yaitu buah naga jenis merah dan putih. Dan buah naga yang memiliki harga jual paling mahal sekaliguss paling kecil yaitu buah naga kuning. Jenis buah naga yang paling mudah ditanam merupakan buah naga putih. Dan buah naga yang paling terkenal di kalangan petani yaitu buah naga jenis super red. Dengan mengenal jenis buah naga yang akan dibudidaya, hal ini dapat membantu pembudidaya untuk memilih jenis buah naga yang ingin dibudidaya.
Membuat bibit buah naga yang akan ditanam.
Cara budidaya buah naga ada dua yaitu yang bisa dilakukan dalam membuat bibit, cara generatif yaitu dari biji dan vegetatif yaitu dengan teknik stek. Cara budidaya buah naga yang disarankan yaitu teknik vegetatif (stek) karena hasil dari tanaman stek sudah pastu akan sama dengan induknya dan juga mampu berbuah dengan cepat. Yang perlu dilakukan dalam memilih cara vegetatif yaitu adalah memilih indukan buah naga yang bagus.
Sedangkan cara budidaya buah naga generatif akan menghasilkan tanaman yang berbeda dengan indukannya, memerlukan tempat penangkaran khusus, sehingga cara ini jarang dipakai oleh para pembudidaya buah naga.
Jika tidak memiliki indukan tanaman buah naga yang bisa dibibitkan, membeli bibit tanaman naga bisa menjadi alternatifnya. Ciri-ciri bibit tanaman naga yang bagus, yaitu :
- Memiliki tunas minimal empat
- Bibit memiliki umur 2 bulan atau lebih
- Bibit memiliki tinggi minimal 50 cm atau lebih tinggi dari itu
- Batang bibit berwarna hijau sehat, dan tidak berpenyakit
- Bibit yang bagus jika memiliki indukan yang sudah berbuah minimal 3 kali.
Jika memiliki indukan yang bagus maka bisa membuat bibit buah naga sendiri dengan metode stek, yaitu sebagai berikut :
- Indukkan yang bagus yaitu yang sudah berbuah minimal 4 kali, memiliki panjang minima 80 cm, batangnya berwarna hijau kelabu, tampak keras, tua dan sehat. Calon bibit tidak boleh terkena penyakit dan tidak boleh busuk.
- Potong batang yang memiliki panjang 80-120 cm, sisakan 20% dari bagian induknya agar tetap tumbuh, dan bagian yang 80% dijadikan bibit.
- Potong batang yang akan di stek dengan panjang 20-30 cm. Pada bagian atas batang dipotong rata sedangkan bagian pangkal bawahnya dipotong meruncing, pangkal bawah ini merupakan bagian yang nantinya akan ditancapkan ke tanah.
- Mencelupkan bagian bawah ke fungisida agar calon tanaman buah naga terhindar dari penyakit.
- Oleskan perangsang aakr pada bagian pangkal batang bagian bawah, kamudian tancapkan ke media tanam dengan kedalaman 5 cm. Media tanam yang baik untuk tanaman buah naga yaitu terbuat dari kompos, sekam padi, dan tanah dengan perbandingan 2 : ½ : 1.
- Kemudian membuat pelindung untuk menutupi stek batang tanaman naga agar terhindar dari panas matahari.
- Lakukan penyiraman rutin pagi dan sore pada stek.
- Setelah umur stek 3 minggu, buka pelindung karena tunas pertama telah tumbuh. Hal ini agar cahaya matahari dapat sepenuhnya memberikan cahayanya.
- Setelah tunas mamiliki tinggi sekitar 50-80 cm dan berumur 2 bulan, pindahkan tunas ke tiang panjat. Jika setelah 3 bulan tunas tetap tidak muncul maka anggap bibit itu gagal.
Persiapan untuk menanam buah naga.
- Pilih lokasi yang terbuka agar tanaman mendapat sinar matahari yang cukup, tidak ada rumput, dan bukan berada di tanah sawah. Budidaya buah naga akan tumbuh bagus di daerah dengan ketinggian 0-350 m di atas permukaan laut dan daerah tanam memiliki curah hujan 720 mm per tahun. Jika daerah tanam budidaya buah naga memiliki kondisi tanah terlalu basah dan kekurangan sinar matahari hal ini membuat tanaman naga akan busuk bagian batangnya. Tanaman naga akan cocok di daerah dengan kondisi bila setelah hujan airnya tidak menggenang.
- Membuat tiang panjatan.
Tiang panjatan dibutuhkan karena tanaman naga tumbuh tinggi, namun memiliki batang yang tidak kokoh. Karena pada dasarnya tanaman naga termasuk sejenis kaktus yang menyimpan air di batangnya. Tiang panjat dibuat dengan tinggi 1,5 meter, dan pada bagian atas berbentuk tanda tambah. Tiang panjat bisa dibuat dari beton ataupun kayu. Penggunaan beton pada tiang panjat sangat disarankan karena umur tanaman naga mampu mencapai 20 tahun. Tiang panjat memiliki ketinggian 1,5-2,5 meter yang ditanam pada kedalaman 50 cm agar mampu berdiri dengan kokoh. Pada penopang bagian atas membentuk tanda plus yang kemudian ditmabahkan ban motor bekas, hingga berbentuk seperti kemudi pada mobil. Jarak tanam buah naga sekitar 3 meter, dan kemudian membuat saluran air yang memiliki kedalaman 25 cm diantara barisan tiang panjat.
- Membuat lubang tanam
Setiap tiang panjat memiliki 4 lubang, dengan ukuran masing-masing 60×60 cm dengan kedalaman 25 cm. Kemudian lubang tanam diisi dengan media campuran tanah, pupuk, pasir dan kapur pertanian, siram dengan air dan diamkan beberapa hari hingga kering dan terkena cahaya matahari.
Cara menanam buah naga
- Gali lubang tanam yang sudah diberi campuran tanah, pupuk, pasir, dan kapur pertanian, dengan kedalaman 10-15 cm.
- Pindahkan bibit buah naga dari polybag ke lubang tanam yang sudah digali.
- Timbun bibit dengan tanah hingga padat.
- Ikat batang bibit hingga menyatu dengan tiang.
- Potong tunas buah naga apabila akan bercabang namun belum mencapai puncak tiang panjatan.
Pemeliharaan buah naga
- Dalam cara budidaya buah naga pemeliharaan tanaman merupakan faktor yang paling penting. Karena dengan pemeliharaan akan didapatkan tanaman yang memiliki hasil yang memuaskan. Pada pengairang tanaman naga disiram sebanyak 2 kali sehari yaitu pagi dan sore, jangan sampai airnya menggenang.
- Setelah tanaman naga dewasa, pangkas tunas yang tidak lagi diperlukan, yang busuk, atau yang terkena penyakit. Cabang tanaman buah naga yang telah berbuah 4 kali sebaiknya di pangkas dan dijadikan sebagai bibit.
- Sebelum tanaman naga mencapai ujung tiang panjatan, gunakan pupuk kandang dari kotoran ayam yang suah kering atau pupuk buatan yang kaya akan unsur N. Setelah tanaman dewasa beri pupuk yang kaya dengan unsur P dan K.
- Pembersihan rumput/gulma
Tujuan pembersihan yaitu agar kinerja penyerapan pupuk dan unsur hara bekerja dengan maksimal. Jika ada rumput maka nutrisi yang ada akan diambil oleh rumput.
- Membasmi hama.
- Pastikan tanaman naga mendapatkan cahaya yang cukup.
Memanen buah naga
Biasanya buah naga jenis putih akan berbuah pada bulan kesepuluh dan pada buah naga jenis merah akan berbuah pada bulan kedelapan. Buah naga dianggap sudah matang ketika warnanya sudah merah penuh pekat.
Berdasarkan penjelasan diatas cara budidaya buah naga bisa dibilang termasuk budidaya yang tidak sulit untuk dilakukan. Hanya saja ketika ingin membudidayakan tanaman naga memang dibutuhkan lahan yang cukup luas. Dari penjelasan diatas juga ada kemungkinan terjadinya kegagalan buah naga yang tidak berbuah. Hal ini mungkin disebabkan oleh tanaman naga kurang mendapat pasokan cahaya matahari, salah pupuk, tidak dipangkas, kebanyakan air, terserang hama dan penyakit, atau terjadinya penyerbukan yang tidak sempurna.