Budidaya tanaman jagung bagi masyarakat Indonesia bukan lagi hal yang asing. Bukan hanya karena cara budidaya tanaman jagung yang mudah, namun juga karena harga pasar dari budidaya yang menjanjikan. Memiliki nilai jual yang cukup baik menjadikan budidaya tanaman jagung banyak dilakukan sebagai sampingan usaha ataupun menjadi usaha utama bagi sekelompok orang.
Cek juga info tentang : 5 langkah budidaya alpukat mentega.
Tanaman jagung memiliki nama latin Zea Mays Saccharata. Jagung banyak dijadikan sebagai bahan pangan pokok bagi penduduk di daerah Amerika Selatan dan Tengah, Afrika, bahkan di beberapa daerah Indonesia. Tak hanya dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, kini jagung juga menjadi komponen penting dalam memenuhi nutrisi pakan ternak. Selain itu jagung juga sering digunakan sebagai sumber minyak pangan, sebagai bahan dasar tepung maizena, dan berbagai produk dengan bahan baku jagung di industri kimia, kometik, dan farmasi.
Meskipun di Indonesia nasi merupakan makanan pokoknya, namun jagung juga sering dikonsumsi masyarakat sebagai makanan pengganti nasi. Hal ini dikarenakan jagung cocok dikonsumsi bagi orang yang sedang melakukan diet karbo ataupun diet gula. Hal ini juga sejalan dengan masyarakat yang menginginkan makanan manis tetapi memiliki kandungan rendah gula dan kalori. Karena itu juga lah tanaman yang termasuk dalam kelas dikotil ini menjadi makanan pokok selain sagu dan padi di Indonesia.
Salah satu alasan lain mengapa budidaya tanaman jagung menjadi pilihan karena budidaya jagung tidak membutuhkan lahan yang luas sehingga para pembudidaya bisa menanamnya di kebun ataupun di pekarangan rumah. Bagi pengusaha pemula juga cocok untuk membudidayakan jagung ini, karena jagung mampu menjadi komoditi yang beragam dalam perdagangan sehingga mudah diterima di kalangan pasar. Pemanfaat jagung pun tidak hanya sekedar buah atau biji jagung saja, bisa dikatakan semua yang ada pada jagung dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal. Maka dari itu, tidak rugi rasanya jika anda mencoba untuk melakukan budidaya tanaman jagung ini.
Berikut penjelasan mengenai tahap-tahap budidaya tanaman jagung, sebagai berikut:
Pemilihan lahan dan lingkungan
Tahap pertama budidaya tanaman jagung yaitu pemilihan lahan dan kondisi lingkungan. Tanaman jagung mampu beradaptasi dengan berbagai bentuk lingkungan dataran rendah maupun dataran tinggi, kebutuhan air yang dibutuhkan jagung juga tidak terlalu banyak, sehingga tanaman jagung cocok di berbagai kondisi geografi. Kondisi tanah yang ideal bagi tanaman jagung yaitu memiliki pH tanah sekita 5-8 dan paling ideal berada pada ketinggian 1500-1900 mdpl. Pastikan juga tanah memiliki kandungan unsur hara yang cukup untuk tanaman jagung. Unsur haranya seperti fosfat, kalium, dan nitrogen. Curah hujan yang dibutuhkan oleh tanaman jagung yaitu sekitar 85-250 mm pre bulannya. Serta suhu yang diperlukan tanaman jagung untuk tumbuh dan berkembang dengan baik yaitu sekitar 21-28oC dan mendapatkan intensitas cahaya minimal selama 8 jam per harinya.
Pemilihan Benih
Tahap kedua budidaya tanaman jagung yaitu pemilihan benih tanaman jagung. Memilih benih yang unggul dan baik akan memengaruhi panen dari tanaman jagung. Maka dari itu bibit yang dipilih merupakan bibit yang berkualitas, sehat dan tidak mengandung penyakit apapun. Bibit unggul biasanya sudah melalui proses pelapisan fungisida yaitu anti jamur, yang mana ini bertujuan untuk meminimalisir resiko tanaman terkena penyakit dan hama.
Pemilihan waktu tanam
Tahap ketiga yaitu pemilihan waktu tanam tanaman jagung. Untuk waktu tanam disarankan benih ditanam pada saat musim penghujan akhir. Pemilihan waktu tanam menjadi faktor penentu keberhasilan ketika masa panen jagung.
Pengolahan lahan
Tahap keempat yaitu pengolahan lahan tanaman jagung. Tahapan pengolahan lahan yang dilakukan yaitu:
- Gemburkan lahan yang akan ditanami jagung dengan metode manual yaitu menggunakan cangkul ataupun menggunakan traktor. Hal ini menyesuaikan dengan luas tanah dan kemampuan pembudidaya. Biarkan tanah yang telah digemburkan selama 5-7 hari untuk diangin-anginkan.
- Menyiangi rumput liar/gulma yang akan mengganggu pertumbuhan tanaman jagung.
- Pastikan lahan memiliki pH diatas 5. Jika kurang tambahkan kapur dolomit pada tanah, dengan dosis 1 ton/2 hektar. Pastikan kapur tercampur dengan rata pada lahan.
- Memberikan pupuk kandang pada lahan yang akan ditanami jagung. Pemberian pupuk kandang akan mampu meningkatkan kandungan unsur hara pada tanah seperti kalium, nitrogen, dan fosfat. Pemberian stimulan seperti GDM Black BOS atau yang sering disebut dengan Bio Organic Stimulant juga merupakan salah satu upaya untuk menstimulan pertumbuhan jagung. Pemberian stimulan dapat dilakukan dengan metode penyemprotan pada lahan. Pemberian stimulan juga mampu memisahkan bahan-bahan kimia berbahaya yang ada pada tanah, agar nantinya benih jagung tidak teracuni. Tanah yang terhindar dari bahan kimia akan terlihat subur dan lebih gembur. Produk ini juga mampu untuk mengusir hama ular dan tikus yang biasanya berimbas pada kerusakan tanaman jagung.
- Jika lahan yang digunakan bekas sawah pastikan membuat drainase agar lahan tidak terlalu basah dan tergenang air ataupun bisa dengan membuat bedengan. Tanah persawahan akan memberikan keuntungan yang sangat baik, pasalnya keadaan tanah sawah memiliki kandungan protein yang tinggi dan siap digunakan.
- Membuat lubang tanam dengan kedalaman sekitar 5 cm dan kemudian antar lubang diberi jarak 50-70 cm.
Penanaman bibit jagung
Tahap kelima budidaya tanaman jagung yaitu proses penanaman bibit jagung. Saran penanaman dilakukan ketika akhir musim penghujan, namun jika melakukannya pada saat musim kemarau pastikan bahwa memiliki pengairan yang baik. Dalam satu lubang tanam masukkan 1-2 benih jagung. Kemudian cover lubang dengan menggunakan pupuk kompos. Pastikan pengairan lancar dan memiliki kelembaban yang baik.
Pemeliharaan tanaman jagung
Tahap keenam budidaya tanaman jagung yaitu proses pemeliharaan tanaman jagung.
- Tahap penyulaman dilakukan untuk melihat bagaimana tumbuh kembang bibit tanaman jagung, memastikan bahwa tanaman jagung berkembang dengan baik. Jika terdapat tanaman yang tidak tumbuh dan berkembang dengan baik, maka akan dicabut dan diganti dengan bibit jagung yang baru.
- Penyiangan dilakukan untuk memastikan bahwa tanaman jagung terhindar dari rebutan nutrisi dengan gulma. Sebab gulma mampu menghambat pertumbuhan tanaman jagung.
- Pembumbunan dilakukan untuk membuat tanaman jagung lebih kokoh yaitu dengan menambahkan gundukan tanah pada bagian akar. Proses ini dapat dilakukan ketika tanaman sudah berumur 1 bulan.
- Penyiraman tanaman dilakukan untuk menjaga kelembaban tanah sehingga tanaman jagung terhindar dari dehidrasi. Penyiraman harap dilakukan lebih ekstra ketika masuk musim kemarau.
- Pemupukan sesulan tanaman jagung dilakukan agar kebutuhan nutrisi jagung selalu terpenuhi dengan baik. Nutrisi tambahan juga akan berefek pada kesehatan tanaman jagung. Pemupukan dapat dilakukan saat tanaman berumur 2 bulanan.
- Pengendalian hama dan penyakit merupakan proses yangtidak dapat dilewatkan. Hal ini bertujuan agar tanaman tidak terganggu proses tumbuh kembangnya. Jika tanaman terinfeksi maka dilakukan pembasmian hama dengan cara yang paling efisien.
Pemanenan
Tahap terakhir budidaya tanaman jagung yaitu masa panen jagung. Tanaman jagung ideal untuk dipanen ketika berumur antara 65-75 hari setelah ditanam. Pemanenan dilakukan dengan cara memutar bagian tongkol jagung. Jagung yang siap panen memiliki ciri adanya titik hitam pada ujung jagung, ukuran jagung yang sudah mencapai 17 cm bahkan lebih, kulit jagunng yang sudah berwarna kecoklatan. Setelah dipanen jagung dijemur terlebih dahulu agar terhindar dari kontaminsi jamur dan bakteri.
Itulah penjelasan mengenai metode budidaya tanaman jagung. Agar mendapatkan hasil panen yang berlimpah sesuai dengan keinginan maka diperlukan usaha dan tahapan yang baik dan benar. Mulai dari tahap pengolahan lahan, cara pemilihan benih yang benar, hingga pencegahan hama penyakit beserta cara memanen, semua harus dilakukan dengan sungguh-sungguh.