Tidaklah asing lagi bagi masyarakat Indonesia mengenai tanaman buah melon. Tanaman melon sudah sangat terkenal dengan buahnya. Buah tanaman melon menjadi salah satu buah fovorit bagi beberapa kalangan masyarakat. Buah melon identik dengan buah bulat mirip semangka yang memiliki kulit buah yang bertekstur kasar dengan rasa daging buah yang manis.Â
Tanaman buah melon dalam bahasa latin dikenal dengan sebutan Cucumis melo, yang mana masuk dalam suku tanaman Cucurbitaceae atau biasa disebut suku labu-labuan. Melon termasuk dalam jenis tanaman semusim yang memiliki daun dengan bentuk menjari. Tumbuhan melon tumbuh dengan cara merambat. Buah melon merupakan buah yang memiliki kandungan air yang berlimpah, mesokarp tebal, memiliki daging yang bertekstur lunak yang memiliki aroma yang harum, rasa daging buah yang manis, dan warna buah putih hingga merah. Penanaman melon secara hidroponik menjadi favorit karena dinilai lebih mudah dan metode ini juga mudah untuk memelihara dan mengontrol deteksi kesehatannya.Â
CEK JUGA : MANFAAT BERCOCOK TANAM MENGGUNAKAN METODE HIDROPONIK
Budidaya tanaman buah melon dengan menggunakan teknik hidroponik merupakan teknik yang sangat cocok bagi pemula. Hidroponik memiliki asal kata dari bahasa Yunanni yaitu hydro yang mana memiliki makna air dan ponos yang berarti daya. Sehingga hidroponik dikenal dengan budidaya tanaman tanpa tanah. Hal yang perlu diperhatikan sepanjang proses penanaman melon dengan teknik hidroponik yaitu terdapat pada proses pembibitan, persemaian, pemberian nutrisi hidroponik pada tanaman melon, proses pemeliharaan hingga proses pemanenan tanaman melon. Meski metode ini cocok bagi pemula maka, tetap penting bagi seorang pemula memahami dan mempelajari teknik-teknik dalam menanam tanaman melon ini.Â
Berikut penjelasan mengenai cara menanam tanaman melon hidroponik:
- Tahap pertama yang harus dilakukan yaitu persemaian bibit tanaman hidroponik. Cara menyemaikan bibit ada beberapa cara bisa menggunakan cocopeat, sekam bakar, rockwool, ataupun media tisu basah. Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penyemaian bibit tanaman melon hidroponik:
- Menyiapkan bibit atau benih tanaman yang akan disemaikan, kemudian masukkan benih tersebut ke dalam wadah yang berisi air hangat. Buang bibit yang terapung, karena bibit yang baik dan berkualitas ialah bibit yang tenggelam, biarkan bibit tenggelam dalam air hangat untuk beberapa saat.Â
- Pada saat benih sudah terlihat mulai berkecambah dan mulai pecah, pindahkan posisi benih ke tempat yang berada di bawah sinar matahari langsung, kemudian jemur selama 3-5 jam. Selanjutnya menyebarkan benih tanaman melon pada lahan semai atau media semai yang digunakan. Pastikan lahan semai yang digunakan sudah gembur, biarkan hingga tanaman melon daunnya tumuh.Â
- Tahap selanjutnya yaitu jika tanaman yang disemai sudah memiliki daun antara 4-5 helain daun. Selanjutnya, memindahkan tanaman ke media hidroponik yang sudah dibuat, kemudian tak lupa untuk memberikan nutrisi pada tanaman berupa nutrisi dalam bentuk pupuk yang sudah diencerkan.Â
- Agar pertumbuhan lebih cepat gunakan media tanam hidroponik dengan sistem NFT yaitu Nutrient Film Technique yang mana metode ini menggunakan sistem selokan.
- Pada saat tanaman melon sudah memasuki usia remaja, pindahkan tanaman ini dengan menggunakan sistem dutch bucket ke media hidroponik.
- Menyiapkan tiang yang nantinya dipergunakan untuk media perambatan tanaman melon. Tiang atau lanjaran ini bertujuan untuk menopang tanaman supaya tanaman melon dapat tumbuh dengan bentuk yang rapi dan tidak bertarbakan satu sama lainnya.Â
- Proses selanjutnya yaitu masuk pada proses perkawinan. Bunga jantan tanaman buah melon terletak pada bagian batangnya sedangkan, bunga betinanya terletak pada tunas. Kemudian lakukan lah proses pruning yaitu pemotongan pada beberapa bagian tunas. Untuk tunas yang akan dipertahankan merupakan tunas yang ke-7dan tunas yang ke-9, tunas ini biasa muncul pada daun yang ke-11 hingga daun yang ke-14. Berbeda dengan penggunaan sistem greenhouse, perkawinan bunga betina dan jantan tidak perlu dilakukan. Hal ini dikarenakan proses perkawaninan itu dilakukan oleh lebah. Tunas yang berada pada dibawah 7 dan diatas 9 dipangkas. Meskipun sudah dipangkas secara rutin tunas-tunas tersebut akan terus bermunculan. Maka dari itu pengecekkan pada tanaman melon harus selalu dan rutin untuk dilakukan. Hal ini bertujuan agar pertumbuhan tanaman melon ini tidak terganggu dengan apapun.
- Ketika buah melon sudah berukuran sebesar telur, pangkas daun-daun melon tersebut hingga menyisakan 2 helai daun saja.
- Saat sudah berbuah lakukanlah toping dan sisakan 30 helai daun saja pada tanaman melon.
- Ketika kulit buah melon sudah terlihat berjaring dan memiliki usia sekitar 2 bulan atau 50 hari, buah melon sudah siap untuk dipanen.Â
Itulah penjelasan mengenai cara menanam tanaman buah melon hidroponik. Namun, hal itu masih pembahasan cara menanamnya. Selain mengetahui cara menanam tanaman hidroponik yang perlu diketahui selanjutnya yaitu tentang pemberian nutrisi kepada melon hidroponik. Pasalnya pupuk untuk tanaman hidroponik tidak bisa sembarangan diberikan, pemberian nutrisi diberikan menyesuaikan fase pertumbuhan.Â
Berikut penjelasan mengenai pemberian nutrisi kepada melon hidroponik:
- Pemberian pupuk pertama yaitu pada saat tanaman tumbuh dan memiliki 4 helai daun nutrisi yang diperlukan ±400 ppm.
- Pada saat media tanam hidroponik sudah ditanami tanaman melon dan berusia 2 minggu, nutrisi yang diperlukan yaitu sekitar ±800 ppm
- Pada saat umur tanaman sudah lebih dari 2 minggu, dosis dinaikkan hingga 1000ppm sampai menjelang tanaman melon berbunga.
- Ketika tanaman berbunga dibutuhkan nutrisi ±1200 ppm.
- Pada saat tanaman berbuah dosis akan naik menjadi 1500 ppm.Â
- Pada saat buah melon sudah berjaring dibutuhkan nutrisi hingga 1800 ppm sampai masa siap panen.
Pemeliharaan dan perawatan yang dapat dilakukan untuk tanaman melon hidroponik:
- Memasang ajir yang terbuat dari bambu ataupun kayu, hal ini berguna sebagai penopang tumbuhnya tanaman buah melon.
- Mengikat tanaman yang tumbuh pada ajir agar tanaman buah melon dapat merambat pada ajir dengan baik.
- Selalu mengecek keadaan pH larutan nutrisi dan juga pemeriksaan media tanam dengan rutin dan atur agar pH yang dimiliki selalu tetap stabil.Â
- Lakukan pemangkasan daun untuk tipe daun yang sudah tua ataupun yang terserang penyakit.Â
- Melakukan penyeleksian buah , bakal buah dicek dan dilihat keadaannya jika keadaan buah kurang bagus, buang bakal buah tersebut dan sisakan 2-3 bakal buah yang masih bagus dalam 1 pohon.
- Selalu rutin melakukan pengendalian hama dan penyakit pada tanaman melon hidroponik.
Penjabaran diatas merupakan sedikit pembahasan mengenai cara menanam melon hidroponik. Semoga pembahasan ini mampu menjadi wawasan bagi para pembacanya.